Sementara itu, Sekretaris Tim Penilai BLUD Bojonegoro Luluk Alifah, mewakili Pj Sekda Bojonegoro selaku Ketua Penilai BLUD, menyampaikan bahwa BLUD perlu segera melakukan penyesuaian. Seluruh proses sudah dilakukan, sehingga SK BLUD bisa diserahkan.
“Pesan saya sering-seringlah berkoordinasi, karena ini masih baru dan perlu ada penyesuaian yang perlu kita lakukan. Semoga pelayanan kesehatan di Bojonegoro sesuai dengan harapan masyarakat,” ujarnya.
Dalam laporan kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Ani Pujiningrum menyampaikan bahwa sesuai arahan Pj Bupati Bojonegoro, ada 1 RSUD dan 35 puskesmas pada awal 2024 telah berproses memenuhi syarat administrasi menjadi BLUD. Sehingga persyaratan ini bisa dicapai dengan baik.
“Di Bojonegoro ini ada 4 rumah sakit, 35 puskesmas, 70 pustu, juga ada 299 polindes dan poskesdes,” jelasnya.
Di tahun 2025 mendatang, lanjut Ani, ada Rumah Sakit Kepohbaru dan 35 puskesmas siap melaksanakan pola pengelolaan BLUD, yang SK-nya sudah diterbitkan. Per 1 Januari 2025 sudah menerapkan sebagai BLUD.
Ani menambahkan, pada hari ini juga dilakukan penyerahan sarana penunjang fasilitas kesehatan. Diantaranya CT Scan, X-Ray dan c-arm untuk RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. Juga alat operasi mata (terdiri dari mesin pacho, biometer, mikroskop mata dan slit lamp), dan alat Endoskopi untuk RSUD Padangan. Selain itu juga masing-masing 1 unit mobil puskesmas keliling untuk Puskesmas Malo, Sugihwaras dan Ngasem. Juga 1 unit mobil ambulan, USG echo, echocardiograph dan catarac set untuk RSUD Sumberrejo. Serta 2 unit mobil ambulan untuk RSUD Temayang.