Begini Nasib Sarni Warga Tuban , Setelah Anaknya Dilaporkan dan Ditahan Karena Mengambil Sebatang Pohon

admin

Tuban ]MMCNEWS.ID,-Diusianya yang sudah lanjut Sarni hanya duduk termenung sambil sesekali mengusap dahinya yang ada keringatnya , Naluri keibuanya muncul ketika mengingat anaknya yang menjadi tulang punggung keluarganya ditangkap pihak kepolisian Satreskrim Res Tuban yang dilaporkan pihak perhutani.

Somasu (69 Th) yang di tangkap atas laporan petugas perhutani ke Reskrim Polres Tuban pada hari Selasa tanggal (27/04/2021) empat hari yang lalu membuat kesedihan itu terus membayangi dan menambah beban hidup di masa tuanya.

Saat tim media berkunjung dikediamanya yang sederhana Sarni warga Desa Waleran kecamatan Grabakan Tuban ini menceritakan , Somasu adalah tulang punggung keluarga dengan jumlah 6 orang yang menggantungkan hidupnya dari penghasilan Somasu.Sabtu (01/05/2021).

“dia tulang punggung keluarga , semua hanya berharap atas upah yang diterima dia bekerja,”ungkapnya.

Kesedihan dan penderitaan itu dirasa nampak terlihat di wajah tua Sarni , apalagi dimasa pandemi covid -19 yang serba dibatasi , semakin menambah beban penderitaan Sarni (ibu Somasu) dengan kondisi tanpa pekerjaan tetap.

Disebutkan , Somasu nekat melakukan perbuatan pencurian demi memenuhi kebutuhan keluarganya , hanya karena ingin tanggung jawab sebagai tulang punggung menghidupi keluarganya yang kategori dibawah garis kemiskinan.

“kita ini orang miskin , pingin hidup , anakku mencuri karena takut kelaparan,”tutur Sarni.

Lanjut Sarni ibu dari somasu , setiap hari harus menerima beban yang berat karena anaknya masuk bui karena laporan pencurian satu batang kayu yang ukuranya kecil , Sehingga rasa sedih selalu menyelimuti kehidupanya.

Bahkan setiap ada tamu seperti siang tadi , tim awak media yang datang dan berhenti di depan rumahnya selalu di hampiri dan di8 tanyakan akan nasib anaknya dan kalau ada mobil datang dia selalu berfikir bahwa ada polisi yang menghantar anaknya pulang.

Masih menurut Sarni , Setiap malam tidurnya selau terjaga karena mengingat anaknya , dan bayangan anaknya selalu ada di depanya , dia memikirkan nasib Somasu (69) tahun dengan umur setua itu harus hidup di dalam bui.

Nampak kesedihan itu terlihat betul saat air mata ibu tua ini terjatuh dari kelopak matanya.

Saya terus teringat tambah Sarni , yang biasae anak saya selalu muncul dan menyapa , tapi kali ini sepi , saya sangat sedih tak bisa melihat anakku lagi.

“Yo sedih nak , aku ki mbok e , somasu biasa cungal cungul tapi sak ki sepi (Red )/ Ya sedih nak saya ini ibunya , somasu biasae muncul dan hadir tapi sekarang sepi. “tutup Sarni sambil sesenggukan. (Red/Dik/AKR)

Editor : Didik Sap
Bahasa Asli Jawa Sengaja kami Terjemahkan ke Bahasa Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *