Transbojonegoro – Setelah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerapkan program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ( BBGRM) yang diterbitkan pada tahun 2022, ditiap-tiap desa di Bojonegoro telah melakasanakan hingga saat ini secara rutin.
Program tersebut oleh Pemkab Bojonegoro dicanangkan untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, dan sehat.
Dari total 419 desa yang ada di Bojonegoro terhitung selama 3 tahun setelah terbitnya program tersebut telah melaksanakanya, termasuk salah satunya desa yang ada di belahan timur Bojonegoro ini yang terkenal dengan desa pengasap ikan terbesar, yaitu Desa Karangdayu, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Minggu pagi, (19/5/2024) seluruh masyarakat, tokoh masyarakat dan Linmas, PKK, Babinkamtimas, Babinsa bersama Pemdes Karangdayu yang dipimpin langsung oleh Kapala Desa Karangdayu Agus Romadhon dan Istrinya Mei Lia Ambarwati menggelar kegiatan sesuai program yang dicanangkan oleh Pemkab, yaitu Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di seputaran wilayah Desa Karangdayu.
Mei Lia Ambarwati selaku Kutua PKK dan sebagai Ibu Kepala Desa Karangdayu dalam kegiatan BBGRM tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan Pemdes Karangdayu pada Pemerintah Daerah Bojonegoro atas program-programnya.
“PKK Desa Karangdayu ikut menyukseskan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat. Kebersihan bagian dari iman,” tutur Mei Lia Ambarwati.
Disela-sela kegiatan Agus Romadhon Kepala Desa Karangdayu menyampaikan bahwa kegiatan tersebut untuk mendukung program Pemerintah, karena Pemdes dan Pemkab selalu berkesinambungan dalam pembangunan sumberdaya manusia maupun kebersihan dan kesehatan, tak lepas dari pembangunan infrastruktur.
“Kegitan ini untuk mendukung percepatan pembangunan di bidang masyarakat, yaitu ekonomi, sosial, budaya, dan keagamaan, maka Desa Karangdayu medukung dan menjalankan BBGRM dengan rutin tiap tahunya,” tutur Agus Romadhon Kades Karangdayu. (Eko – Munir)
