Bupati Bojonegoro Pimpin Upacara Peringatan Hari Ibu ke-97 sekaligus Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025

admin
IMG 20251222 WA0066 copy 511x344

BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, memimpin langsung upacara peringatan Hari Ibu ke-97 sekaligus Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025, Senin (22/12/2025).

Upacara ini dihadiri oleh jajaran Wakil Bupati, Forkopimda, hingga jajaran Kepala OPD dan staf Pemkab Bojonegoro.

Dalam amanatnya, Bupati Setyo Wahono memberikan apresiasi setinggi langit bagi kaum perempuan.

Mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”, ia menegaskan bahwa kemajuan Bojonegoro tidak mungkin tercapai tanpa kontribusi signifikan dari para perempuan.

“Perempuan bukan cuma pendamping, mereka adalah inovator sosial, penggerak ekonomi, dan penjaga budaya kita. Tanpa peran perempuan, perjalanan bangsa ini tidak akan berdiri tegak,” tutur Bupati Wahono.

Sebagai bukti nyata, Bupati menyoroti keberadaan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (P2A) di Bojonegoro.

Lembaga ini disiapkan sebagai benteng pertahanan sekaligus ruang aman agar perempuan di Bumi Angling Dharma bisa berkarya tanpa rasa takut.

Beralih ke refleksi Hari Bela Negara, Bupati mengajak peserta upacara mengenang sejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948.

Namun, ia mengingatkan bahwa musuh saat ini bukan lagi agresi militer fisik, melainkan ancaman global yang lebih kompleks.

Tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju” diartikan Bupati sebagai panggilan untuk menjaga kedaulatan di ruang digital.

“Bela negara hari ini adalah menjaga jempol kita dari manipulasi informasi, sigap menghadapi bencana, serta memperkuat ketahanan keluarga di tengah ancaman krisis pangan dan energi,” tambahnya.

Bupati Wahono menutup sambutannya dengan narasi persatuan yang menyentuh.

Dirinya memadukan wajah ketangguhan kasih sayang ibu dengan nilai pengorbanan bela negara sebagai fondasi masa depan Bojonegoro.

“Bojonegoro akan bahagia dan membanggakan bukan hanya karena kita merasa kuat secara materi, tetapi karena kita semua saling menguatkan satu sama lain,” pungkasnya.

Upacara diakhiri dengan suasana hangat, mencerminkan harmoni antara perlindungan hak perempuan dan semangat patriotisme yang tetap menyala di hati warga Bojonegoro. (Prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *