Bojonegoro – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono bersama rombongan mendatangi TP PKK Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, pada Rabu (25/6) pagi.
Kedatangan Cantika dalam rangka kunjungan TP PKK Desa Mejuwwt dan mengajak meningkatkan sinergitas untuk menurunkan angka stunting.
“Mari kita bersinergi dan berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting,” ujar Cantika saat pembinaan tematik di balai desa setempatm
Cantika Wahono menekankan, perlu ada keberlanjutan dalam penurunan angka stunting dengan melakukan pembinaan tematik bertema stunting, sehingga akan tercipta zero stunting baru di wilayah desa-desa maupun kecamatan-kecamatan, demi terwujudnya generasi emas 2045.
“Tujuan pembinaan tematik dengan tema stunting ini diantaranya adalah untuk meningkatkan kemapuan dan pengetahuan masyarakat serta kader PKK dalam mengidentifikasi permasalahan, membuat perencanaan sekaligus menyelesaikan masalah-masalah yng menjadi penyebab terjadinya stunting dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa,
Mari kita wujudkan generasi emas 2045,” tuturnya.
Menurutnya, Tim Penggerak PKK memiliki peran penting dan strategis didalam menekan angka stunting, salah satunya dengan mensosialisasi, mengedukasi orangtua dan masyarakat melalui pendidikan, keterampilan dan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya stunting secara berjenjang dari dasa wisma sampai tingkat kabupaten. Hal ini
merupakan bagian dari upaya meraih dan mewujudkan visi misi Bojonegoro “Bahagia, Makmur dan Membanggakan.
“Semua itu bisa kita raih kalau pendidikan, kesehatan dan ekonomi kita baik. Hal itu juga bisa dimulai dari pencegahan terjadinya pernikahan dini,” katanya.
Selain itu, Cantika juga mengungkapkan, Kabupaten Bojonegoro meraih peringkat 9 se provinsi Jawa Timur, berdasarkan Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) Provinsi Jawa Timur 2025.
“Saat ini menurun 2,1 persen dari 14,1 persen di 2023 menjadi 12 persen di 2025 berdasarkan hasil survei badan kesehatan Indonesia pada Mei 2025,” terang Cantika.
Sebelumnya, ketuaTP PKK Desa Mejuwet, Yeni Kusrini mengucapkan Sugeng Rawuh (Selamat datang-Red) kepada Ketua TP PKK Kabupaten dan seluruh tamu undangan. Ia juga menyampaikan, Kader PKK desa Mejuwet berusaha menjalankan 10 program pokok PKK dengan sebaik-baiknya.
“Diantaranya mengikuti Pleno PKK kecamatan, pertemuan rutin pengurus PKK dan anggota serta membahas berbagai hal, seperti pendidikan anak usia dini, pelaksanaan Posyandu dan lain sebagainya,” paparnya.
Pihaknya juga mengadakan arisan tiap bulan sebagai sarana penyuluhan dan evaluasi kegiatan secara berkala. Selain itu juga mendokumentasikan setiap kegiatan mulai dari Pokja 1 sampai 4, serta pengajian rutin bahkan pada moment-moment hari besar Islam.
“Kami juga berkoordinasi dan membantu bidan desa dalam kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP), kelas ibu hamil dan balita, pemantauan status gizi anak usia dini, penyuluhan-penyuluhan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita dan lansia serta balita stunting. Kami juga memotivasi para kader agar pro aktif membantu masyarakat sesuai tupoksi masing-masing,” imbuhnya.
Selain dihadiri ketua TP PKK kabupaten, acara Pembinaan Tematik bertema stunting ini juga dihadiri, Camat Sumberrejo, ketua TP PKK desa se kecamatan Sumberrejo, Kepala Puskesmas Mejuwet, para kader posyandu desa Mejuwet.
Dikesempatan ini juga dilaksanakan pemberian bantuan secara simbolis bibit ikan dari dinas terkait dan pemberian sembako kepada lansia serta makanan bergizi ke sejumlah balita.
Terpisah Kepala Desa Mejuwet, Muhadi mengatakan, desa Mejuwet pada Juni 2025 sudah zero stunting.
“Mulai Juni desa kami sudah zero stunting,” tutupnya. (Nas/imam/red)