Hak Jawab : Terkait Keluhan Sejumlah Wali Murid Tentang Realisasi KIP Ini Penjelasan Kepala SDN Blega

admin

Bangkalan | MMCNews.id – Diberitakan sebelumnya oleh MMCNews.id pada Senin, (23/09/21) yang berjudul ” Sejumlah wali murid keluhkan Realisasi Bantuan KIP Di SDN Blega Oloh”.

Dalam berita tersebut salah satu orang tua siswa yang enggan namanya disebutkan mengatakan semenjak anak nya sekolah tidak pernah menerima buku tabungan, Kartu Anjungan Tunai mandiri (ATM) apalagi uang, Meskipun diketahui anaknya terdata sebagai penerima KIP.

Sementara Sholehuddin selaku komite sekolah, saat ditemui awak media MMCnews.id dikediamannya Membantah kalau ada musyawarah dan kesepakatan, karena selama ini tidak pernah diadakan musyawarah bahkan beberapa tahun ini dirinya nggak pernah dilibatkan oleh pihak sekolah.

Menurut Sholehuddin sudah beberapa tahun sebagai Komite, dirinya tak pernah dilibatkan, pihak sekolah juga tidak pernah meminta tanda tangan.

Melalui rilis ke redaksi MMCNews Selasa 28/9/21, Masniyah M. Pd selaku Kepala SDN Blega Oloh membatah karena selama ini pihaknya sudah mengadakan rapat – rapat terbatas dengan Komite Sekolah sebelum merealisasikan bantuan KIP.

Masniyah M. Pd Menegaskan musyawarah dilakukan dengan jumlah terbatas dikarenakan memang waktu masa pandemi melanda negri, apalagi diberlakukannya Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa dan bali. Serta bantuan PIP sudah direalisasikan terhadap siswa.

“Musyawarah dengan komite dilaksanakan, namun yang kami undang terbatas dikarenakan pandemi. Apalagi Bangkalan paling parah dimadura. Waktu itu sampai sekarang” jelasnya waktu rapat. Rabu (28/09/21).

Pihaknya hari ini juga mengumpulkan Komite, Wakil Badan permusawaratan desa (BPD) desa Blega oloh, dan sebagian warga, yang dihadiri oleh Amiruddin selaku pengawas SD Kordinator wilayah bidang pendidikan kecamatan Blega.

Biar semua masyarakat tahu kalau pihaknya selalu terbuka dan selalu musyawarah dengan komite sekolah.

“Kami adakan Pertemuan hari ini, dalam rangka memberitahukan ke masyarakat kalau kami mengabdi sepenuh hati dan terbuka”terangnya.

Sementara Sholehuddin, selaku Komite sekolah, pihaknya meminta maaf kalau apa yang dijelaskan kemarin tidak seperti itu adanya dan salah besar.

“Saya secara pribadi memohon maaf kalau apa yang saya sampaikan salah, “jelasnya.

Sholehuddin mengatakan selama satu tahun ini pihak sekolah tidak mengadakan musyawarah seperti dulu, karena memang tidak diperbolehkan melakukan pertemuan dalam bentuk apapun disebabkan pandemi covid’19 yang sedang melanda dan diberlakukannya PPKM

Namun dia menegaskan kalau kepala sekolah serta beberapa guru menemui dikediamannya disaat ada sesuatu yang mau dibicarakan, untuk menjaga keselamatan bersama.

“Saya berharap rapat diadakan seperti dulu yang dihadiri banyak orang, saya lupa kalau ada pandemi dan diberlakukannya PPKM dan kehadiran kepsek beserta beberapa Guru kerumah saya itu demi keselamatan bersama” lanjutnya.

Sholahuddin berharap, pandemi agar segera berlalu dan pihak sekolah bisa mengadakan rapat seperti dulu sebelum pandemi. Agar wali murid tidak berasumsi miring tentang sekolah. (Mansur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *