Transbojonegoro.net – Para pecinta batik dan perajin batik dari berbagai daerah mengikuti workshop ‘Batik Warna Warni, Warna Alami’ Jumat (20/6/2025). Kegiatan ini merupakan rangkaian Bojonegoro Wastra Batik Festival (BWBF) 2025 di alun-alun Kabupaten Bojonegoro.
Pada kesempatan ini, owner MEGASBATIK Pekalongan Arief Wicaksono menjadi narasumber dan berbagi pengalaman cara pembuatan, proses pewarnaan alam, hingga cara perawatan batik. Arief juga menjelaskan jenis-jenis pewarna alam kepada peserta workshop.
“(Kata) batik itu kalau dibalik kitab, jadi harus dibaca dan dipelajari terus menerus,” tandasnya.
Selain itu, menurut Arief, event Bojonegoro Wastra Batik Festival ini luar biasa megah. Ia pun berpesan agar para perajin batik untuk selalu menjalin kolaborasi dengan pemerintah agar pemasarannya memiliki jangkauan yang lebih luas.
“Misalnya batik juga digunakan sebagai cinderamata untuk tamu dari luar daerah, juga diberikan narasi terkait keterangan motif batik Bojonegoro tersebut, agar orang-orang tertarik,” pungkasnya.
Sementara itu, Sudarsih perajin batik asal Mojokerto yang tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) menyampaikan bahwa di kesempatan ini dirinya bersama rekan-rekan merasa sangat senang bisa berpartisipasi dalam BWBF 2025. Sebab lewat event bergengsi ini bisa bertemu langsung dengan Arief Wicaksono yang menjadi narasumber pada acara ini.
“Alhamdulillah bisa ketemu Arief Wicaksono, kalau saya tergabung dalam APBJ. Beliau di Asosiasi Perajin Batik Indonesia (APBI),” ungkapnya.
Sejak mengikut BWBF pada 18 Juni lalu, dirinya juga terpukau dengan batik Bojonegoro. Sebab menurutnya batik-batik Bojonegoro mengangkat tentang apa yang ada di daerahnya. Semisal daun jati, kayangan api dan masih banyak lagi.
“Saya suka dengan batik Bojonegoro, motifnya identik dengan Bojonegoro sendiri,” beber owner Budar Batik Mojokerto yang telah menekuni dunia batik kurang lebih 20 tahun tersebut. [ai/nn]