Reporter : Ratri/Diana
Sumber : Ratri
Editor : Didik Sap
Blitar ] MMCNEWS.ID – Dalam bentuk nguri-uri budaya Adat Jawa warisan leluhur nenek moyang kita telah diwujudkan dengan Selametan agar terciptanya Persatuan dan Kesatuan NKRI seperti halnya yang dipaparkan oleh Ki Djawoto Pemimpin dan Ketua Kasepuhan Pamencar Pramono Nyoto Desa Sragi Kecamatan Talun Kabupaten Blitar acara Selametan Kepada Leluhur Jawa yang di gelar Di Rambut Monte Krisik Blitar pada Jumat Malam 12/03/2021 Pukul 20.00 wib.
Eyang Djawoto menyampaikan, bahwa semua Manusia Hidup itu dari sejak dilahirkan tidak dalam sendirian, melainkan dari Tuhan Yang Maha Kuasa telah dibekali kawan saudara sebagai pendamping hidupnya marilah kita lestarikan adat budaya jawa untuk mengenang Para leluhur tanah jawa.
Terkait dengan Selametan yang di gelar di Rambut Monte Krisik tersebut, semata-mata untuk Mewujudkan rasa Syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa / Gusti kang moho Kuwoso atas segala Rahmat dan Limpahan yang tak terhingga.
Selametan di Rambut Monte, Hal ini tidak akan menjadikan kita Musrik, karena sebagai bentuk upaya kita mengucap syukur Tuhan Yang Esa melalui sedekah makanan setelah kita beri do’a untuk kita makan bersama jelas Eyang Djawoto.
kegiatan acara selametan yang dihadiri oleh para sesepuh Payuban Pamencar Pramono dari berbagai daerah, Malang, Blitar dan Pasuruan dan masyarakat yang tinggal di sekitar Rambut Monte.
Menurut Eko Ratri Salah Satu sesepuh, yang juga Kabiro Media MMCNEWS.ID Malang Blitar yang turut hadir dalam acara selametan tersebut mengatakan Selain untuk nguri – nguri budaya Jawa, juga untuk ngalap berkah syukur kepada Tuhan Yang Esa.
bahwa kegiatan yang dijalankan ini merupakan bagian dari upaya untuk introspeksi diri. Tentang bagaimana menjalankan hidup dan kehidupan.
Selain mengucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa Selamatan ini juga mendoakan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa aman tentram dan dalam kegiatan selamatan tersebut juga melakukan Doa bersama agar wabah Virus Corona Di negara Indonesia ini cepat berlalu, jelas Eko Ratri.(Red/Ratri)
