Keluhan dan harapan warga desa ngaglik kasiman atas kemiskinan yang menimpanya

admin

Bojonegoro|MMCNEWS.ID , – Pengentasan kemiskinan memang menjadi PR bagi setiap pemerintah desa, bahkan hingga pemerintah pusat, namun memang tidak mudah untuk mewujudkan program tersebut tanpa kerja sama semua pihak.

Pasalnya masih sering kita jumpai beberapa warga yang hidup dibawah garis kemiskinan, terutama warga yang tinggal di beberapa pelosok desa.

Semisal Ibu Supriatun (sapaan akrab  red)  , salah seorang warga Dusun Putuk, RT/RW. 03/01, Desa Ngaglik, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro adalah salah seorang warga yang hidup dibawah garis kemiskinan, bersama suaminya yang telah lansia dan tidak kuat lagi bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Gambar/Foto Ibu Sriatun

Ibu Supriatun setiap hari menggembalakan se-ekor kambing milik tetangganya, hanya dengan cara seperti itulah dia bisa berihtiar demi menyambung hidupnya, bahkan suaminya yang telah lansia pun hanya sebagai tukang bersih bersih makam.

“Kerjaan saya ya buruh angon se-ekor kambing milik tetangga saya, sedangkan suami saya sudah lansia, hanya bisa kerja bersih bersih makam saja”, keluh Supriatun, pada Sabtu (20/03/2021).

Tak hanya masalah pangan, bahkan tempat tinggal yang ditempatinya pun bukan miliknya sendiri, yaitu tanah yang ditempatinya adalah Tanah Kas Desa (TKD), sehingga setiap tahun dia harus membayar sewa.

“Saya memang gak punya tanah sendiri, tanah yang saya tempati untuk tinggal sekeluarga setiap hari tersebut adalah Tanah Kas Desa, sehingga setiap tahun saya harus membayar sewanya”, ucap Supriyatun.

Secara terpisah, awak media mengkonfirmasi kepada Kades Desa Ngaglik, juga membenarkan bahwa memang tanah yang ditempati untuk tinggal oleh Supriyatun sekeluarga adalah Tanah Kas Desa.

“Tanah yang ditempati untuk tinggal oleh Supriyatun sekeluarga tersebut adalah Tanah Kas Desa, dan hal tersebut sudah semenjak puluhan tahun silam, sudah sejak pemerintah desa yang dulu-dulu”, tegas Kades Ngaglik, pada Sabtu (20/03/2021).

Ibu Supriyatun sekeluarga sangat berharap kepada semua pihak terkait, agar semoga berkenan peduli untuk memberikan bantuan bantuan dalam bentuk apa saja terhadap dirinya dan keluarganya.

“Saya sekeluarga berharap agar kami diberi bantuan bantuan apa pun, yang penting kami tetap diberi bantuan, dan semoga bantuan BPNT yang bulan Januari kemaren tidak dapat, agar untuk selanjutnya kami tetap diberi bantuan tersebut, karena suami saya sudah lansia”, harap Supriyatun, pada Sabtu (20/03/2021).

Hingga berita ini ditayangkan, Supriyatun masih tetap bertahan menghuni rumah yang kondisinya memprihatinkan, dan masih tetap buruh menggembalakan se-ekor kambing milik tetangganya sebagai sarana demi menyambung hidupnya.

Report : Anto/Padangan                                      Editor  : Didik Sap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *