Matapencaharian Masyarakat Pencari Ikan Keluhkan Permukaan Bengawan Solo Penuh Enceng Gondok

bambangsudiono

Bojonegoro – Ketika musim kemarau tiba, sudah menjadi fenomena alam jika permukan Sungai Bengawan Solo berubah warna menjadi tampak hijau.

Pasalnya daun enceng gondok tumbuh subur menutupi hampir seluruh permukaan Sungai Bengawan Solo.

Sehingga ada beberapa warga setempat yang mata pencahariannya menggunakan perahu guna mencari ikan di Bengawan Solo, cukup merasa terganggu aktifitas mereka diatas permukaan sungai tersebut.

Sebagaimana dituturkan oleh MM (nama panggilan) salah seorang warga yang tinggal di sekitar Bengawan Solo, tepatnya dari Dusun Bandar, Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro.

Dirinya mewakili warga sekitar menyampaikan bahwa hampir sepanjang aliran permukaan Sungai Bengawan Solo dipenuhi tumbuhan enceng gondok, sehingga warga sekitar mengeluh tidak bisa bekerja saat ini, karena mata pencaharian mereka selama ini dari Sungai Bengawan Solo.

“Sejumlah warga sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo sini telah mengeluh bahwa mereka tidak bisa mencari ikan, bahkan buat lewat perahu saja tidak bisa,” keluh MM mewakili warga setempat.

MM menegaskan bahwa hampir semua warga yang tinggal di pinggir Sungai Bengawan Solo, khususnya yang ada di Dusun Bandar, Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, mereka rata rata mencari rejekinya di Bengawan Solo setiap hari.

“Mohon mas tolong disampaikan ke dinas terkait atau pihak yang berwenang untuk mengatasi permasalahan enceng gondok ini, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan banyak terimakasih…🙏🏻🙏🏻,” pungkasnya dengan penuh harap.

Berbeda dengan keterangan Juwanto, salah seorang warga Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, dirinya mengatakan bahwa fenomena tumbuhnya enceng gondok di permukaan Bengawan Solo merupakan hal yang biasa terjadi setiap musim kemarau, lantaran arus air sungai tidak mengalir.

“Itu hal biasa mas tiap tahun terjadi terutama pada musim kemarau, tandanya kalau permukaan sungai ditumbuhi enceng gondok, itu berarti arus air sungai tersebut tidak mengalir, sehingga enceng gondok tumbuh subur dan beranak memenuhi permukaan sungai pada lokasi tersebut,” ucapnya, pada Minggu (15/10/2023).

Terpisah, awak media juga telah mengkonfirmasi hal tersebut kepada Camat Kasiman melalui akun WhatsApp-nya, dirinya menuturkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait guna mengatasinya.

“Wa’alaikumsalam, nggih terima kasih infonya, kami koordinasi dengan dinas terkait untuk menangani hama tersebut,” jawabnya.

(Antok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *