MADIUN]MMCNEWS.ID,– Masyarakat lanjut usia (lansia) menjadi salah satu golongan yang rentan terhadap penularan penyakit. Khususnya, Covid-19. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wali Kota Madiun Maidi terus menggencarkan program vaksinasi bagi lansia.
Hal ini disampaikan wali kota saat menggelar Shalat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Dhamis Munajat, Jalan Sasanasari, Kelurahan Rejomulyo, Senin (19/4). ‘’Harapannya, tiga hari sebelum hari raya (Idul Fitri, red) rumah sakit sudah kosong,’’ tuturnya.
Pada kesempatan itu wali kota mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Madiun. Khususnya, untuk memproteksi warga kota dari bahaya Virus Corona. Salah satunya, menyediakan ruang karantina khusus bagi pemudik yang membandel.
Ruang karantina yang dimaksud adalah Rumah Tahanan Militer (RTM). Area ini akan digunakan untuk mengisolasi warga dari luar kota yang masuk ke Kota Madiun tanpa disertai surat keterangan swab test dengan hasil negatif, belum divaksin, dan pada saat diperiksa rupanya menunjukkan gejala reaktif atau positif Covid-19.
Untuk itu, wali kota berharap seluruh masyarakat bisa saling menjaga sesama. Yakni, dengan mematuhi aturan yang telah disampaikan oleh pemerintah. Termasuk, aturan untuk tidak mudik selama Hari Raya Idul Fitri. Sehingga, angka penularan dari luar daerah bisa semakin ditekan.
Lebih lanjut, wali kota menambahkan, pihaknya sangat terbuka terhadap masukan yang positif. Terutama, bagi pembangunan Kota Madiun. Dengan begitu diharapkan pembangunan di Kota Madiun bisa semakin tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
‘’Bagi saya pembangunan untuk rakyat itu seperti shalat lima waktu. Harus tepat waktu. Tidak boleh diulur-ulur. Semakin cepat selesai, semakin baik. Tentunya, hasilnya juga harus maksimal,’’ tegasnya.
Tak hanya melaksanakan Shalat Isya dan Tarawih berjamaah, pada kegiatan tersebut wali kota juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Lapak UMKM Usadasari yang dibangun atas inisiatif warga. Serta, memberikan sejumlah bantuan bagi anak yatim piatu dan warga sekitar yang membutuhkan. (Red/diskominfo)
Editor : Didik Sap