DEPOK | mmcnews.id,- Memiliki buah hati, bagi semua orang tua di dunia, mendatangkan kebahagiaan dalam hidup. Begitu juga dengan Rina Pangeran seorang ibu yang mempunyai anak kembar laki dan perempuan, dua sumber kebahagiaannya terlahir salah satunya sebagai anak berkebutuhan khusus (autis).
Kondisi tersebut membuat tumbuh kembang anak Rina Pangeran berbeda. Setiap hari mereka membutuhkan perhatian khusus. Penyangkalan pun pernah singgah di hatinya.
“Saya rasa semua orang tua pasti ingin punya anak normal dan sehat. Di awal sempat menyangkal tapi ya tidak akan mengubah juga,” Ucap Rina.
Saat mmcnews.id menanyakan keluh kesahnya mempunyai Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) Rina Menjawab “Dengan kesendirian saya sekarang rasanya saya bisa berbuat apa yang saya cita-citakan,saya malah bisa menjalankan itu, ya cuma masalahnys saya punya anak berkebutuhan khusus ( ABK ),sampai sempat berfikir, Kenapa Si ALLAH memberikan saya anak berkebutuhan khusus padahal cita cita saya masih banyak.”
“Tapi tetap saya terima itu semua, dan susahnya mencari sekolah untuk ABK, suatu hari ada sekolah yang masih di wilayah Depok, itu saya harus weeting Lis selama 6 bulan gimana perasaan saya dengan menunggu anak untuk bisa sekolah,sempat saya putus asa, tapi Alhamdulillah selama 6 bulan menunggu akhirnya anak saya bisa masuk sekolah.” Terangnya.
Lanjut dia Rina kepada mmcnews.id mengatakan “ada kata-kata yang di keluarkan oleh kepala sekolah yang sangat menyentuh hati saya yaitu Ibu bersyukur sekali di karuniai anak sepesial seperti radit,.. di dalam hati mengatakan,dulu gimana susahnya mengurus anak berkebutuhan khusus dari makan,mandi, bercanda dan saat tidur, di situ saya baru sadar dan ternyata ALLAH itu mengirimkan seorang malaikat.”
“Radit adalah malaikat saya, yang bisa merubah saya,gimana hati harus sabar, harus bersyukur dan menunjukan jalan kemana saya harus berjalan.jadi bagi saya pesan untuk orang tua yang mempunyai anak yang berkebutuhan khusus seperti saya TOLONG JANGAN DI SIA-SIAKAN karena anak berkebutuhan khusus adalah malaikat buat orang tuanya.” Pungkasnya.
( Andri )
