“Sebagian besinya ada yang diikat dan dikaitkan, tapi sebagian juga tidak,” ucapnya.
Terpisah, awak media juga sempat berbincang bincang dengan salah seorang pengguna jalan yang enggan identitasnya disebutkan, dirinya juga termasuk salah seorang warga di Kecamatan Purwosari yang sering melintasi lokasi proyek tersebut. Dengan penuh rasa prihatin menuturkan bahwa proyek tersebut adalah menggunakan anggaran pemerintah yang merupakan hasil pajak masyarakat, tapi kenapa pengerjaannya sangat disayangkan kurang maksimal.
“Waduh mas, proyek jembatan itu sungguh sangat memprihatinkan mas, saya selaku masyarakat sangat kecewa, kenapa uang hasil pajak rakyat kog pekerjaan proyeknya kayak gitu mas,” keluhnya.
Begitupun Heriyanto selaku Ketua Patriot Garuda Nusantara (PGN) MAKODA Bojonegoro, menanggapi hal tersebut dirinya menyampaikan bahwa jika proyek pemerintah dibuat main main, maka hal tersebut sangat memprihatinkan, pada Selasa (3/10/2023).
“Sangat memprihatinkan, proyek pemerintah dibuat main-main!. Meski tidak ada di RAB, harusnya bisa diajukan adendum apalagi ini untuk tulangan retaining wall jembatan,” tegasnya.
“Kita sebagai bagian dari masyarakat wajib monitoring dan lapor ke pihak yang berwenang! Kalau tidak di tindak, laporkan lagi kepada yang lebih berwenang!,” tutupnya.
(Tim)