BOJONEGORO_ Transbojonegoro – Alokasi Dana Desa (ADD) tahap pertama yang seharusnya cair pada Februari, namun hingga Selasa (19/03/2024) tak kunjung cair.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro Machmudin mengatakan, Perbup hari ini (Selasa) di harmonisasi di Kanwil Kumham.
“Bila kler, besok bisa cair,” jawabannya saat dihubungi via pesan Whatsapp.
Diketahui, kemoloran pencairan ADD tahap pertama disebabkan karena proses kelengkapan mekanisme tingkat Kabupaten hingga Nasional. Meliputi Berita Acara (BA) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan evaluasi peraturan Bupati (Perbup) oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
“Hari ini Desa sudah mulai mengajukan permohonan pencairan,” katanya.
Sementara ditempat lain, Camat Sugihwaras Supranata, S.sos. M.M menjelaskan, Desa di wilayah Kecamatan Sugihwaras belum ada pencairan, baru tahap mengajukan proposal di Kecamatan dan masih ada yang perlu perbaikan atau revisi berkas.
“Insya Allah hari ini ada beberapa Desa yang sudah siap kirim,” ungkapnya.
Camat melanjutkan, untuk yang sudah siap kirim ada 6 Desa, yaitu Drenges, Genjor, Bareng, Jatitengah, Bulu, Alasgung. Sementara 11 Desa yang belum hari ini semua dikirim melalui Kecamatan. Kebetulan Siskeudes ada maintenance yang butuh waktu 2 sampai 3 hari baru bisa fungsi lagi.
“Semua yang belum tetap saya suruh ngajukan, kekurangan terkait gangguan Siskeudes nanti bisa disusulkan, sesuai petunjuk DPMD. Semoga semua berjalan lancar dan dapat terealisasi sebelum lebaran,” ucapnya.
Terpisah, Erry Cahyono Kepala Desa Mlideg Kecamatan Kedungadem, belum mengajukan permohonan pencairan, walaupun berkas berkas kelengkapan sudah siap.
“Besok baru mengajukan, semoga cepat terealisasi, soalnya sudah akhir Maret dan bulan April sudah lebaran,” harapnya.
Berdasar Pasal 16 Perbup Nomor 8 tahun 2017, pencairan ADD dibagi tiga tahap. Rinciannya, sebanyak 50 persen pada Februari, 25 persen di Agustus, dan 25 persen cair pada November.
Perlu diketahui, ADD Bojonegoro di APBD induk tahun 2024 naik 8,7 persen yaitu Rp 438,7 miliar, yang sebelumnya 2023 Rp 403,6 miliar.*(Red)