Bojonegoro – Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) berupa bronjong yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Bojonegoro, tahun 2023, yang berada di jalan Bobol – Karangjati, tepatnya turut DESA BOBOL, OPRIT JBT JOMBLANG ASEM, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, yang dikerjakan oleh pihak rekanan, diduga ada beberapa hal yang tidak sesuai spek, lantaran batu yang digunakan untuk pembangunan bronjong diduga berkualitas rendah.
Tampak dari pantauan awak media di lapangan didapati pasangan batu tersebut menggunakan campuran batu putih (batu belah yang rendah kualitasnya).
Agung Prasetyo Nugroho, Pendiri Lembaga Formasta Bojonegoro, ketika melihat bangunan yang sedemikian rupa, dirinya mengungkapkan bahwa batu belah putih yang dipasang untuk bronjong (TPT) tersebut kualitasnya rendah dan tidak kuat.
“Batu warna putih putih yang dipasang pada bangunan bronjong tersebut kualitasnya rendah, setahu saya untuk bangunan bronjong adalah menggunakan batu belah hitam,” ungkapnya.
Terpisah awak media telah mengonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Dinas PU Bina Marga, namun hingga berita ini diterbitkan masih belum ada respon, pada Senin (7/10/2024).
Informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media di lokasi proyek bronjong (TPT) tersebut, bahwa pembangunan tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp. 188. 132. 000, sumber dana dari APBD Bojonegoro tahun 2023, dan waktu pelaksanaan selama 75 hari, yang dikerjakan oleh pihak rekanan.