Diduga Pendamping PKH Kecamatan Jasinga Instruksikan Pengumpulan Kartu KKS BPNT

admin

Bogor|MMC, Jabar – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Desa Jasinga, Kecamatan Jasinga menuai polemik.

Polemik yang terjadi di Desa Jasinga ini, diduga adanya instruksi yang dilakukan Pendamping PKH Kecamatan Jasinga terhadap para ketua pendamping di wilayah Desa Jasinga untuk mengumpulkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk program bantuan pangan non tunai (BPNT).

Pasalnya, sejumlah agen di wilayah tersebut yakni agen Lehan menyampaikan bahwa dugaan sabotase penyaluran BPNT tersebut diketahui pasca puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang biasa melakukan transaksi pencarian bantuan tersebut tidak lagi mencairkan BPNT nya di agen Lehan.

“Awalnya saya dapat pemberitahuan bahwa saldo KPM sudah turun, lalu saya share kembali pemberitahuan itu ke KPM bahwa silahkan cek saldo karena informasinya saldo BPNT telah turun,” tutur Lehan kepada wartawan di lokasi, Senin (03/10/2022).

Lanjut Lehan, selang dua hari tidak ada satu pun KPM yang datang mengecek saldo ke agen E-warong miliknya.

Sehingga hal tersebut membuat dirinya sampai menemui salah satu KPM guna mempertanyakan hal yang biasanya dilakukan KPM tapi kini tidak dilakukan keluarga penerima manfaat.

“Saya tanya KPM kenapa tidak cek saldo, lalu dari bahasa KPM itu kan sudah diambil, siapa yang ngambil tanya saya, terus KPM menjawab ibu Tuti, lalu saya tanya kembali siapa ibu Tuti, lalu KPM pun menjawab Pendamping PKH,” ungkap Lehan.

Setelah mendapatkan informasi ia langsung menanyakan hal tersebut kepada Tuti.

“Setelah saya konfirmasi Ibu Tuti saya diarahkan komunikasi ke Ade Rifky, tapi dari wilayah-wilayah lain juga sama ada yang ngambilin juga, bahkan agen Mamat juga sama mengaku hal serupa,” ungkapnya.

Terpisah, salah satu keluarga penerima manfaat yang enggan disebutkan namanya, mengaku kartu KKS BPNT yang dimilikinya kerap disabotase oleh Pendamping PKH.

“Sebelum ngambil sekarang, dikumpulin sama Dewi, Ketua Pendamping PKH Kampung Babakan. Sebelum-sebelumnya suka ngumpulin dulu sebelum diambil barangnya,” ucapnya.

Hingga berita ini dimuat wartawan masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *