Melencengnya Pekerjaan Dari RAB Diduga Konsultan Pengawas, Tak Serius Bekerja

admin

Bogor, | MMCNews.id, – Viralnya berita pembangunan rehabilitasi gedung sekolah SMPN 1 Bojonggede membuat gerah pelaksana, pasalnya banyaknya kritikan dan tanggapan mulai pengamat hingga dewan kehormatan terkait dugaan bobroknya pembangunan yang ada di pemerintahan kabupaten Bogor.

Sebagai kontrol sosial awak media beberapa kali melakukan chek and richek ulang pada proyek rehab gedung SMPN 1 Bojonggede, guna mendapatkan kelengkapan data dalam investigasi.

Namun Yono pelaksana dari penyedia jasa yang berada di lokasi pekerjaan terlihat berbeda dikonfirmasi media dengan ketus mengatakan mau cari berita apalagi”Ucapnya sinis kepada wartawan.

Mirisnya lagi kendati banyaknya kritikan dan tanggapan terkait pelaksanaan proyek rehab gedung SMPN 1 Bojonggede, konsultan pengawas tidak pernah terlihat di lokasi proyek.

“Konsultan pengawas tidak mungkin bisa tiap hari kesini apalagi yang diawasi juga tidak satu.”Kata Yono (27/10).

Tidak terlihatnya beberapa kali di lokasi pekerjaan kuat dugaan tidak seriusnya pihak konsultan dalam bekerja, lemahnya pengawasan konsultan yang mengakibatkan melencengnya pekerjaan dari rencana anggaran biaya (RAB).

Dikonfirmasi melalui WhatsApp, pribadinya Anita konsultan pengawas tidak merespon (02/11)

Padahal salah satu tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian kepada owner (Pemberi Tugas) dan Tim Pengelola Teknis dalam melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan pengendalian seluruh kegiatan teknis pembangunan tahap pelaksanaan konstruksi dan masa pemeliharaan, baik yang menyangkut aspek manajemen maupun teknologi.

Serta meminimalkan kesalahan yang ada di lapangan sehingga dapat mengakibatkan pembongkaran dan pengulangan pekerjaan yang tidak perlu karena kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

Terpisah Kabid Sarpras Rameni, saat dikonfirmasi di ruang kerja mengatakan akan secepatnya menindaklanjuti temuan terkait rehab gedung SMPN 1 Bojonggede 03/11/2021.

“Terimakasih atas informasinya teman teman, secepatnya akan kita lakukan sidak untuk hari ini saya kurang sehat, besok melalui kasie akan kita tindak lanjuti, sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk rekan-rekan media atas informasinya,” Tegas Rameni.

Perlu diketahui dalam pembangunan gedung pemakaian besi pondasi utama yang dipotong itu tidak dibenarkan secara teknis, karena akan mengurangi nilai kekuatan pondasi itu sendiri dan akan bertambah boros untuk pengguna besi.

(Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *