mmcnews.id || JATIM -Sabtu, 4 Desember 2021 | 18:40 WIB. Gunung Semeru mengalami erupsi disertai awan panas dan abu vulkanik, Sabtu (4/12) Sore.
Puluhan warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang harus mengungsi untuk menghindari bahaya abu vulkanik dan awan panas.
“Saya bersama keluarga serta warga sudah mengungsi di pengungsian,”kata warga setempat, Rijal saat dihubungi mmcnew.id melalui Via Handpone.
Menurut Rijal,kali ini skalanya letusannya lebih besar dibandingkan dengan erupsi Gunung Semeru pada Tahun 2020. “Statusnya lebih besar dari tahun lalu, sehingga sangat berbahaya bagi warga,” ungkapnya.
Akibat erupsi Gunung Semeru kali ini, banyak rumah warga yang Rusak dan ambruk tertimpa abu vulkanik serta awan panas. “Banyak rumah yang terdampak dan ambruk,” imbuhnya.
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, total ada 65 warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh yang mengungsi.
“Seluruh tim BPBD kami kerahkan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman,” kata Indah Amperawati,
Menurut Indah, petugas BPBD dan Dinas Sosial sudah bergerak ke lokasi untuk menjemput warga yang terjebak di dalam rumah yang tidak berani keluar karena abu vulkanik cukup tebal.
“Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa terkait letusan Gunung Semeru dan mudah-mudahan tidak ada,kami bergerak cepat untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman, sebagian warga ada yang mengungsi di masjid,” tuturnya.
Dengan adanya hujan abu vulkanik menyebabkan beberapa wilayah yang ada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro gelap gulita,Pemkab Lumajang akan membuka posko pengungsian di Kamar Kajang dan Pronojiwo.
” tiga dusun di Pronojiwo dan Candipuro yang masih diguyur hujan abu vulkanik cukup tebal, di antaranya Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan,” kata Wakil Bupati Lumajang.
BPBD bersama Dinas Sosial Lumajang, lanjut dia, akan membuka dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru.
Pewarta :Yahya